Rabu, 20 April 2011

Autumn In Paris


Naif (1)

Bagaimana bisa ada orang seegois itu?
Menulis cerita-cerita tragis
Tahukah mereka membacanya bisa sangat menyakitkan?

Autumn in Paris
Dream taker, Heartbreaker
made me cry, like a dumb

Konyol!

Naif (2) From Me to You

Dear Ilana Tan,
Aku akan sangat berterima kasih,
jika kau mau melanjutkan kisah Tara

Kau tahu?
Kau menyakiti hati para pembacanya
seperti yang sering kau tuliskan,
Sakit.. Sesak..
Tidakkah kau menangis saat menuliskannya?
Penulis berhati dingin

Jika kau kabulkan permintaanku
Haruslah kisahnya berakhir bahagia
Kau tak ingin melihatku ikut hancur kedua kalinya, bukan?
Lihatlah, aku mulai mencoba mendikte seorang pengarang!


*maaf, bukan bermaksud menghina, cuma mencurahkan isi hati, karena aku benci sad ending, sakaligus pujian karena sukses bikin aku nangis. Love you Ilana Tan.
__________

The end of story *click for larger


____

aku baca bukunya Ilana Tan random. aku gak tahu mana yang pertama kedua (seandainya saja tahu). pertama baca Spring In London, bagus! gak bikin bosen and the best part: happy ending.

trus besoknya aku pinjem dua buku lagi, Summer In Seoul dan Autumn In Paris. Sebenernya aku nyari Winter In Tokyo, soalnya aku lagi suka yang Asia-Asia gitu. Tapi, gak nemu.

Sampe di rumah, baca yang mana dulu? Spring In Seoul! Kemarin udah di Eropa (Spring In London), jadi sekarang Asia, ntar Eropa lagi, trus Asia lagi (lihatlah diriku sudah berkeliling dunia!)

Summer In Seoul: Bagus! Best part: 'Saranghae..', nangis waktu baca bagian ini. Aku jadi semakin suka kata-kata 'Saranghae' .. Happy Ending, Perfect! dan kusimpulkan pastilah semua novelnya Happy Ending. Pasti.
Next: Autumn in Paris: Waktu baca, santai-santai aja, gak ada pikiran buat kemungkinan sad ending, aku gak pernah suka sad ending! Semakin lama makin baca,makin klimaks, 'alahh.. ntar juga happy ending, bisa aja ini itu dll..namanya aja novel remaja, radak gak masuk akal gak masalah'. Sumpah, belum ada pemikiran bakalan sad ending. Secara dua bukunya happy ending semua. ditambah, tebakanku bener terus.

Klimaks: wahh, kok gini, Tara dan Tatsuya gak diragukan lagi, mereka bersaudara. sampe udah tes DNA. gimana ntar bikin happy endingnya? (masih belum ada pikiran)

Hampir Akhir: 'yah, lihatlah, habis gini Tatsuya pasti bangun. Tara kan sudah datang. Tapi, mereka kan sodara? mungkin habis gini Tatsuya butuh darah dan ternyata Tara bukan sodaranya, atau mereka bahagia setidaknya walaupun adik kakak' semakin penasaran gimana ntar happy endingnya, sumpah aku kelewatan bodo atau apa, gak mikir bakal sad ending. soalnya, di Summer in Seoul, ceweknya juga sakit, trus si cowok dateng, dan akhirnya bisa melek.

Akhir: Ha? Gak mungkin!! Please jangan!! aku berteriak  tanpa suara, sambil nangis. (Konyol bukan? Maaf aku terlalu sensitif) Tak sadar, ternyata aku sudah berharap, dan dengan pede-nya Ilana Tan menghujam jantungku #hoohhoh..

sudah selesai, masih nangis, hampir berhenti.. buka halaman trakhir lagi. Gak tega lihat tulisan sekilas, nangis lagi...
Mungkin aku harusnya baca cerita rakyat, eh justru banyak sedihnya. dongeng klasik dari barat, Sempurna!

Seharusnya aku baca Autumn in Paris dulu, baru Summer In Seoul, atau aku baca berurutan, jadi habis baca yang nangis-nangis ini ada obat penetralnya (cerita Happy Ending). tapi masih ada satu buku lagi, Winter in Tokyo. Harapan terakhir. Happy Ending gak ya? takut kalo sad ending, soalnya setelah tak urutin ternyata novel-novelnya, Happy Ending--Sad--Happy--... berarti yang terakhir? sad lagi? Please, jangan! Haaahhh!!! gak ada pilihan lain, aku harus baca!


5 komentar:

Anya's Blog! mengatakan...

Winter in Tokyo happy ending kok eonni !! :))

Nindy Adhilah mengatakan...

bagusan sad ending meeeeed

Made Dyah Ayu Safitri mengatakan...

aku gak suka sad ending ndo, walaupun emang bagus se..
huhuuuhuu
udah pernah baca ini?

Made Dyah Ayu Safitri mengatakan...

wah, baguslah kalo happy ending. tapi harus nunggu hari sabtu dulu baru bs baca winter in tokyo

Nindy Adhilah mengatakan...

udah tamat empat-empatnya aku :D

 aku ingin jadi wanita seperti itu,  yang dapat ikhlas menerima segala bentuk kekuranganmu tanpa ada ingin merubah apapun bagaimanapun sifat...