Rabu, 07 Oktober 2020

 aku ingin jadi wanita seperti itu,

 yang dapat ikhlas menerima segala bentuk kekuranganmu tanpa ada ingin merubah apapun bagaimanapun sifat manusiawi mu

 aku ingin menjadi wanita seperti itu,

menjadi pengingat yang lembut, tanpa membebani namun menjadi penyemangat ketika gersangnya hati

aku ingin menjadi wanita itu,

Khadijah Istri Tersayang Rasul yang menjadi penenang penyenang hati, penopang seluruh peluh yg ada di dada suami

inginku tak membebani apapun dengan segala macam rentetan kebutuhan dunia dan materi di dalamnya

 

maaf tapi aku belum sanggup

membersamaiku mungkin tak akan pernah mudah

ada luka  yang harus disembuhkan

dan aku butuh teman untuk terus melangkah untuk sembuh dan bertahan


will you?

Sabtu, 13 Juni 2020

YaAllah..  Mas punya banyak kekurangan begitu pula hambaMu ini,  banyak sekali.

Namun,  hamba yakin bahwa Engkau yang akan mencukupkan.  Maka jangan biarkan hamba terbuai akan godaan syaitan terus menerus.  Dan buatlah hamba menjadi pribadi yang bersyukur pada sedikit nikmat bahkan dalam kondisi marah. 

Minggu, 16 Februari 2020

Mas itu sudah menanggung banyak beban di hidupnya.  Mungkin terpaksa untuk dewasa walau belum siap.  Dipaksa menjadi kepala keluarga walau belum ada pendampingnya. Wajar jika kau butuh tempat,  rumah untuk hati dan ragamu untuk beristirahat. 

Aku tahu kau butuh yang mau menerimamu apa adanya. Tanpa kamu berusaha lebih keras lagi dari yang sudah kau upayakan untuk orang lain. Saatnya kamu memikirkan dirimu sendiri.

maaf,  kalau aku tak bisa memenuhi inginmu itu. maaf, kalau tak bisa menemanimu berproses.  Aku cuma anak bungsu yang tak lepas dari ekspektasi tinggi. Yang tak bisa memaksakan kehendak keluarga karena takut karma terhadap orang tua.

Dan semoga kamu menemukan yang terbaik untukmu di luar sana. 

Rabu, 29 Januari 2020

Dan apabila kamu masih berat melakukannya,  berarti kamu belum Ikhlas.
Lillahita'ala
Setahun lamanya,  ku mencari surat itu
Tak tahu hilang kemana..
Surat yang ku tulis untuk ibu dan saudara perempuanku.
Surat dari hati,  tepat di ulang tahun pernikahan ayah ibu. Kuingat menuliskannya dengan air mata dan semoga cukup menggambarkan permintaan maaf dan terima kasih yang tak pernah terucap lugas dari lisan.
Ya. Karena aku tak sehangat itu..  Besar harapan ku berani mengucap sendiri kepada kalian..

Dan satu surat yang masih kosong..
Bahkan kutak tahu harus menulis apa..  Untuk Ayah..
Yang selama ini menyediakan apa-apa dan menyimpan kesedihannya untuk putri kesayangannya bahkan ketika kami belum punya apa-apa. 

 aku ingin jadi wanita seperti itu,  yang dapat ikhlas menerima segala bentuk kekuranganmu tanpa ada ingin merubah apapun bagaimanapun sifat...