Minggu, 02 Januari 2011

The Girl Who Leapt Throuh Time (Toki o Kakeru Shojo)



One summer’s beautiful and wondrous story. A stranger’s love will look forward and while her own love looks back.

Film dengan judul asli “Toki o Kakeru Shojo” ini merupakan adaptasi dari novel berjudul sama karangan Yasutaka Tsutsui yang diterbitkan pada tahun 1967. Namun, film ini tidak mengadaptasi mentah-mentah dari novel tersebut, namun lebih seperti sekuel dari novel tersebut, karena tokoh utama dalam film ini, Makoto Konno, merupakan keponakan dari karakter utama novel tersebut (yang juga bisa time-leapt). Selain diangkat ke dalam versi anime movie, novel ini juga pernah diadaptasi ke dalam beberapa versi (beberapa film, dorama, dan juga manga), dan yang terakhir, di tahun 2010 ini baru saja keluar adaptasi terbarunya yang berbentuk film live action, dengan memasang Riisa Naka yang merupakan pengisi suara tokoh utama versi anime-nya, sebagai pemeran utama. (http://bicarafilm.com/baca/2010/09/15/the-girl-who-leapt-through-time-japan-2006.html)


Makoto Konno seorang gadis tomboy pemalas secara tiba-tiba mendapatkan kekuatan untuk mengembalikan waktu (time-leapt). Awalnya, ia tidak mengetahuinya, hingga suatu hari, ketika ia mengalami kecelakan dan seharusnya meninggal karena itu, secara tidak sadar ia mengembalikan waktu.


"If today... If today were a normal day, there wouldn't have been any problems. But... I'd forgotten that today was an extremely unlucky day. It's crazy... but I'm going to die. This is it. If I had known, I would have gotten up earlier. I wouldn't have slept in. Wouldn't have been late. Done a better job on my tempura. Avoid being knocked over by stupid boys. And today was supposed to be NICE day..." - Makoto Konno

Awalnya ia menggunakan kekuatannya dengan sembarangan. Ia menggunakannya untuk menghindari kesialan-kesialan yang ia hadapi. Termasuk saat sahabatnya, Chiaki Mamiya, mengutarakan perasaan kepadanya.

 Chiaki, Makoto, Kousuke

Takase: Stupid!
Chiaki Mamiya:  What a rude guy. Calling others stupid?
Makoto Konno: You Call me stupid all the time.
Chiaki Mamiya: In my case, it's term of endearment.

Namun suatu hari, ia melihat sebuah tato angka di atas sikunya yang ternyata semakin lama semakin mengecil nilainya. Kemudian ia memutuskan untuk menggunakannya untuk membantu teman-temannya. Hingga akhirnya, nomor itu menunjukkan angka 01.



Kazuko Yoshiyama: I first fell in love in high school. We became really close as soon as we met. It was like we'd known each other since childhood. But it was over before we became adults.  
Makoto Konno: Why?
Kazuko Yoshiyama
: The timing was probably bad.
Makoto Konno
: What is he doing now?
Kazuko Yoshiyama
: I wonder. He said he would definitely return one day. Though I didn't plan on waiting for him. And so much time has passed. It didn't last long. A blink of an eye. But, Makoto... you're not like me, right? If someone were late to meet you... wouldn't you run out to meet him?


Suatu hari ia kembali memutar waktu di hari sebelum ia mengalami kecelakan sepeda. Dengan niat untuk men’comblang’kan sahabatnya, Kousuke Tsuda, dengan seorang gadis pendiam. Namun saat pulang sekolah, mereka meminjam sepeda Makoto. Mengingat kesempatannya untuk melompati waktu hanya tinggal satu, ia pun memtuskan tidak menggunakannya dan berlari ke tempat ia mengalami kecelakaan sebelum kecelakaan menimpa mereka.


"Makoto! Time waits for no one..." 

Saat sampai di tempat kejadian, ia melihat di sekeliling, bertanya kepada orang-orang, dan dengan hati lega, ternyata tidak ada kecelakaan apapun. Kemudian teleponnya bordering. Telepon dari Chiaki. Saat mereka mengobrol, tiba-tiba Chiaki menanyakan sesuatu yang tak terduga, ia bertanya apakah Makoto bisa melompati waktu. Makoto-pun bingung dan panik, kemudian secara spontan ia menggunakan sisa kekuatannya untuk menghindari percakapan dengan Chiaki itu. Dan saat itu, ia berpapasan dengan  Kousuke dan gadis yang ia bonceng. Terkejut, menyesal  telah menggunakan kesempatannya yang terakhir untuk hal yang bodoh. Kecelakaan itu memang tidak dialami Makoto, melainkan dialami oleh mereka. 

Garnet -  Oku Hanako

Chiaki Mamiya: "I'll be waiting in the future."
Makoto Konno: "I'll be right there. I'll run there."


Aku suka banget film ini. Kisah seorang gadis dengan kedua sahabat lelakinya di masa SMA. Film ini ringan, lucu, menarik, dan menghibur. Tanpa harus kahwatir untuk melihat adegan-adegan dewasa. Satu-satunya film anime yang pernah aku liat sebelumnya cuma Detective Conan dan karena film ini aku mulai mau nyari-nyari film anime lain.

Tidak ada komentar:

 aku ingin jadi wanita seperti itu,  yang dapat ikhlas menerima segala bentuk kekuranganmu tanpa ada ingin merubah apapun bagaimanapun sifat...